83 Anak Menerima Komuni Pertama di Gereja Katolik Kristus Raja Ungaran

83 Anak Menerima Komuni Pertama di Gereja Katolik Kristus Raja Ungaran

Bertepatan dengan peringatan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, sebanyak 83 anak menerima
Komuni Pertama di Gereja Katolik Kristus Raja Ungaran pada Minggu (11/6). Dengan balutan
baju putih-putih, raut gembira terpancar dari wajah para penerima komuni dan juga orang tua.
Komuni pertama merupakan sebuah tradisi di Gereja Katolik, dimana anak akan menerima hosti
(sakramen kudus) untuk pertama kalinya. Sebelum penerimaan komuni pertama, anak-anak
wajib mengikuti rangkaian kegiatan pendampingan selama kurang lebih 6 bulan mulai bulan
Januari hingga Juni 2023. Rangkaian kegiatan diantaranya adalah Ziarek Rohani, Rekoleksi, dan
Pengakuan dosa.
Romo Marcellinus Tanto, Pr. Selaku romo Paroki dalam homilinya menyampaikan, bahwa
penerimaan komuni pertama kepada anak-anak adalah tahap awal bagi anak untuk dapat
terlibat aktif di dalam hidup menggereja. “Harapan yang baik setelah penerimaan komuni
adalah anak dapat bertumbuh dalam iman. Iman yang hidup dalam setiap perbuatan baik, di
dalam lingkup keluarga dan gereja” imbuhnya.
Romo Tanto juga mengucapkan terima kasih kepada para katekis selaku pendamping serta
orang tua yang telah mempersiapkan anak-anak agar layak dan pantas menyambut komuni
pertama.
Lebih lanjut Ketua Tim Pendamping (Katekis) Bapak Wasis juga berpesan kepada para orang tua
agar setelah penerimaan Komuni Pertama, orang tua menyiapkan anak-anak untuk tahap
selanjutnya yaitu penerimaan sakramen penguatan.
Salah satu penerima komuni pertama Carlisha dari Lingkungan Bartholomeus mengungkapkan
kesan positifnya setelah menerima komuni pertama. “Saya sangat senang dan bahagia dapat
menerima komuni pertama. Ada perasaan deg-degan saat maju untuk menerima komuni
pertama, tapi puji Tuhan lega dan senang sekali karena diberikan kelancaran”, ujar Carlisha.
Proficiat bagi anak-anak Gereja Kristus Raja Ungaran yang telah menerima komuni pertama.
Kiranya semakin bertumbuh dalam iman, serta mampu menjadi garam dan terang bagi
sekitarnya. Kontributor – Ariyani Widyastuti