Sabtu – Minggu, 23 – 24 Juli 2022 Gereja Kristus Raja Ungaran mengadakan kegiatan Pasar Budaya Suro yang berlokasi di halaman gereja. Kegiatan pasar budaya dilaksanakan setelah misa selesai. Selain itu juga dilaksanakan pemberkatan ruang sekretariat yang baru oleh Romo Natawardaya Pr setelah misa Sabtu sore.
Pasar budaya merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Sarasehan Seni dan Budaya tahun 2022. Bapak Kris Harjanto selaku ketua panitia menjelaskan ada beberapa stand yang mengikuti pasar budaya diantaranya terdapat stand dari wilayah 2 yang berisikan jajanan pasar, aneka kerupuk serta olahan bawang goreng, lalu disebelahnya terdapat stand milik lingkungan Mikael yang menyediakan kerajinan batik yang tidak hanya menampilkan produk batik untuk dijual namun juga menyediakan sarana bagi umat untuk mencoba proses membatik. Ada banyak umat yang antusias untuk mencoba praktik membatik. “Membatik itu menyenangkan, tapi ternyata susah ya, membatik harus belajar step by step nggak langsung bisa gambar pola-pola dibatik pada umumnya, kita sebagai yang awam membatik harus belajar dengan buat garis lurus dulu terus titik titik dan belajar lilinnya tidak banyak menetes di kain itu aja sudah sulit”, kata salah satu partisipan membatikAdapula stand rumah difabel yang menyediakan hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh teman-teman difabel. Stand berikutnya ada kerajinan rumah tangga seperti cobek, sapu, kerajinan dari kayu dan masih banyak lagi. Ada juga stand masakan tradisional yaitu gendar pecel yang langsung habis diserbu oleh umat yang mengikuti misa pada hari itu. Stand terakhir yang paling menarik ada pembagian tanaman gratis yaitu tanaman cabai dan terong sebagai bentuk kepedulian lingkungan.
Rangkaian kegiatan Sarasehan Seni dan Budaya ini dimulai dengan lomba macapat dan lomba esai tentang malam satu suro, kemudian dilanjutkan dengan adanya pasar budaya. Rangkaian acara akan ditutup dengan acara puncak yaitu misa inkulturasi pada tanggal 30 Juli 2022. Dalam misa inkulturasi akan menggunakan bahasa jawa dengan arak-arakan gunungan, serta adanya pemberkatan sumur suci. Setelah misa inkulturasi dilanjutkan dengan sarasehan seni dan temu budaya yang dikemas dalam bentuk pagelaran wayang wahyu. Pagelaran wayang wahyu sendiri akan di pimpin oleh dalang Romo Agustinus Handi Setyanto, Pr dari Keuskupan Purwokerto dan narasumber yaitu Bupati Kabupaten Semarang bapak Ngesti Nugraha,S.H., M.H, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama yaitu bapak KH Taslim Shahlan dan dosen fakultas pertunjukan seni Institut Seni Indonesia bapak Dr. Aris Wahyudi, S.Sn., M.Hum.
Kegiatan sarasehan seni dan budaya ini terbuka tidak hanya untuk umat paroki saja melainkan juga terbuka untuk masyarakat umum. Yuk kita hadir dan ramaikan acara puncak rangkaian peringatan Suro di Gereja Kristus Raja Ungaran, hari Sabtu tanggal 30 Juli 2022 pukul 17.00. Ojo lali yoo !
Penulis : M
Editor : IW