(Peringatan Syukur Ulang Tahun Imamat Ke-23)
Senin malam tepatnya tanggal 4 Juli 2022 yang lalu di Kapel Yakobus Zebedeus – Pudak Payung, umat Paroki Kristus Raja Ungaran yang terdiri dari berbagai lingkungan di Ungaran dan Pudak Payung datang berduyun-duyun dengan penuh sukacita untuk mengikuti ekaristi syukur ulang tahun imamat Rm. Antonius Juned Triatmo, Pr yang ke 23 tahun. Selain Romo Juned, ada 9 Romo lainnya yang ditahbiskan oleh Mgr. Ignatius Suharyo pada tanggal 5 Juli 1999 yang silam, diantaranya adalah Rm. Fx. Sugiono, Rm. Materius Kristanto, Rm. Agustinus Tejo Kusumantoro, Rm. Agustinus Sudarisman, Rm. Antonius Dodit Haryono, Rm. Alexius Dwi Aryanto, Rm. Lambertus Purnomo, Rm. Agustinus Aryawan, dan Rm. Petrus Nugroho Agung Sri Widodo yang juga turut merayakan secara pribadi di paroki tempat masing-masing Romo bertugas.
Pada homilinya, Romo yang akrab disapa dengan panggilan Romo Juned menceritakan suka duka ketika menjalani pendidikan di seminari hingga 23 tahun menjalani kehidupan sebagai Imam. Salah satu kisahnya adalah ketika Romo Juned bertugas di Kalimantan. “Ketika awal-awal saya bertugas disana umat datang ke Pasturan itu hanya Sabtu sore untuk kerja bakti bersih bersih gereja, kemudian Minggu paginya misa, kemudian ngobrol sebentar, lalu pulang, dan datang kembali Sabtu sore. Kemudian saya pernah sakit dihari Selasa, Rabu semakin parah, Kamis semakin tidak berdaya. Dalam hati saya berkata ini jika saya meninggal, tidak ada umat yang tahu karena baru datang dihari Sabtu” kenangnya disambut tawa dari umat yang hadir pada perayaan malam itu. “Berbeda dengan di Ungaran, tidak pernah merasa sendirian karena jalan di depan selalu ramai sepanjang jam” tutur Romo Juned. Menanggapi tema yang diambil “Sertailah Kami Menjadi Saksi Injil-Mu” menurut Romo Juned disertai oleh Allah itu tidaklah mudah. Romo Juned berpesan kepada paroki Kristus Raja Ungaran bahwa ketika kita melakukan tata cara liturgis harus dengan semestinya, yaitu berdasar pedoman dari Keuskupan sebanyak 24 pedoman. Paroki ini perlu belajar lagi tentang pedoman-pedoman tersebut dan jangan lakukan hanya karena faktor kebiasaan semata. Memang tidak mudah, maka perlu belajar kembali.
Sebelum berkat penutup diberikan, Romo Juned memotong tumpeng sebagai tanda syukur dan setelahnya diikuti pemberian beberapa cinderamata dan tanda kasih dari umat Pudak Payung dan Ungaran. Ekaristi berakhir, tidak berarti menghentikan sukacita dimalam itu karena di halaman kapel sudah banyak tersedia aneka macam makanan dan minuman yang disediakan secara sukarela oleh wilayah 7 dan 8 serta ibu-ibu PUPIP. Ada jagung rebus, lunpia, wingko babat, aneka gorengan, jajan pasar, serta jamu, wedang jahe, es krim dan aneka buah-buahan. Semuanya dinikmati bersama-sama oleh umat yang hadir pada malam hari itu.
Sungguh menjadi berkat kegembiraan bagi Romo Juned serta seluruh umat yang hadir. Semoga Romo Juned beserta seluruh Romo yang merayakan Ulang Tahun Imamat Ke 23 tahun ini, senantiasa diberikan berkat kesehatan serta terus bersemangat dan setia dalam hidup menggembala dimanapun bertugas.
*Penulis : ADV // Editor : IIW