Pada hari Minggu, 26 Juni 2022 di Gereja Kristus Raja Ungaran mengadakan acara penerimaan Sakramen Penguatan dengan jumlah krismawan dan krismawati sebanyak 237 orang. Penerimaan Sakramen Penguatan ini diberikan oleh Bapak Uskup Mgr. Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr.
Sakramen Penguatan merupakan tanda kedewasaan iman seseorang. Penerimaan sakramen Penguatan melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan inisiasi. Melalui sakramen Penguatan, seseorang diikat secara lebih kuat dan sempurna dengan Gereja serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus. Konsekuensi dari sakramen Penguatan adalah tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus.
Pada saat homili, Bapak Uskup menyampaikan pesan untuk krismawan dan krismawati bahwa kita harus menjadi murid Yesus yang setia, sungguh-sungguh, jempolan, serta menjadi murid Tuhan harus total dan tidak tanggung-tanggung, kuat dan harus siap sedia berjuang sampai akhir dalam menghadapi tantangan dan masalah. Kita yang akan menerima sakramen penguatan harus siap memperjuangkan iman sampai akhir. Kita harus hidup dalam roh dan kasih satu sama lain seperti mengasihi diri kita sendiri, karena itulah anugerah rahmat penguatan, anugrah roh kudus yang dicurahkan pada kita semua, dengan begitu kita semakin dekat dengan Yesus, semakin lengket, bersatu dengan-Nya, dan sekaligus menghidupkan ajaran-Nya serta perintah-Nya untuk pergi ke seluruh dunia mewartakan injil. Maka tugas kita sebagai orang yang menerima sakramen Penguatan adalah semakin melekatkan diri, menyatukan diri pada Kristus sampai kapan pun dengan berbagai kesulitan yang ada, karena keyakinan akan janji yang kita terima adalah keselamatan surga.
“Pengalamannya seru mulai dari pembelajaran krisma, karena selain belajar, kita bisa bertemu dengan teman-teman jadi tidak belajar terus ada bercandanya juga, sampai sekarang menerima krisma rasanya bersyukur banget akhirnya bisa jadi warga katolik yang utuh”, ucap krismawati. Ada juga yang lain bercerita bahwa saat pembelajaran banyak hal yang berkesan dimulai dari para pengajar yang menerangkan, bercerita tentang Yesus, saling berdoa bersama teman, saling membaca Alkitab, membuat para krismawan semakin beriman akan Yesus Kristus. Saat tridium para krismawan merasakan hubungan dengan Yesus lebih inti lagi, karena mendekati krisma ada rasa deg-deg-an atau nervous namun saat hari terakhir yaitu pengakuan dosa, nervous pun berganti rasanya menjadi lebih lega. Saat hari H penerimaan sakramen, para krismawan dan krismawati merasa bersyukur karena Tuhan boleh ijinkan menerima sakramen krisma, tentu ada rasa sukacita juga karena merasa iman Katoliknya benar-benar diteguhkan.
Tak hanya itu, namun ada peristiwa yang sungguh berkesan bagi krismawan dan krismawati selama menjalani rangkaian kegiatan. “Peristiwa yang berkesan itu pas waktu di kelas lalu membaca Alkitab, itu bukan sekedar nambah ilmu tapi merasa kayak bahwa kita ulang-ulang bacanya itu maknanya dalem banget, maksudnya isi Alkitab itu benar-benar menyentuh hati lah, nah itu yang pertama. Kedua yang berkesan saat Bapak Uskup berkati kita dengan minyak krisma itu rasanya kayak campur aduk, seneng iya, terharu iya.” Ujar salah satu krismawati dan ada pula yang mengatakan peristiwa berkesan yaitu pembelajaran krisma adalah pembelajaran yang tidak sebentar butuh waktu yang lama, serta bersyukur bisa menerima sakramen krisma setelah kurang lebih 6 bulan pembelajaran dan senang bisa bertemu dengan Bapak Uskup.
Kesan pun datang dari Bapak Antonius Sudiyono selaku ketua panitia penerimaan sakramen Krisma tahun ini. Beliau mengatakan bahwa semuanya berjalan lancar, walau masih ada kekurangannya terutama pada input data krismawan yang sempat kacau, ada berkas yang terselip, penulisan nama bahkan tanggal lahir yang keliru, selebihnya kesalahan-kesalahan kecil panitia yang bisa diatasi, tetapi selain itu pelaksanaan ini sukses sampai akhir. “Hari baik, semoga kita semua bersyukur dan bergembira karena Tuhan ijinkan semua bisa terjadi sesuai kehendak-Nya. Terimakasih banyak atas kerelaan kita bekerjasama dengan baik satu sama lain. Profisiat untuk Wilayah VIII yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan lancar. Semoga semua ini menjadi persembahan buat mereka yang telah menerima Sakramen Penguatan dan terutama kepada Allah Bapa di surga. Amin”, ucap Bapak Pascalis selaku Ketua Bidang Pelayanan Liturgi dan Peribadatan.
Setelah misa penerimaan Sakramen Penguatan selesai, dilanjutkan dengan wawan hati bertempat di Aula SMK Kanisius Ungaran yang dihadiri oleh DPH, ketua wilayah, ketua lingkungan, tokoh umat, pengajar, dan panitia. Dalam wawan hati ini DPH dan pengurus kapel Pudak Payung menyampaikan keluh kesah kepada Bapak Uskup dan Bapak Uskup memberikan tanggapan atas keluh kesah tersebut. Acara wawan hati ini diiringi dengan rintikan hujan namun dapat berjalan dengan guyub dan lancar.
Penulis : GR,AG