Bapak ibu saudara yang dikasihi dan mengasihi Kristus, sebagaimana pada hari Sabtu dan Minggu kemarin kita bersama-sama telah mendengarkan surat gembala dari bapak Uskup tentang masa prapaskah. Maka Semoga kita memulai masa prapaskah pada hari ini dengan Rabu abu.
Tidak banyak yang terlupa bahwa hari ini itu hari puasa dan juga hari pantang. Puasa sebagaimana diatur didalam surat Gembala dalam satu tahun, kewajiban puasa umat Katolik itu satu, di Rabu abu dan dua, itu di Jumat agung. Dalam satu tahun itu ada 2 hari yang butuh puasa titik saya kadang kadang merasa bahwa cuma 2 hari biasanya do lali. Maka saya khawatir detik. Cuma dua kali. Coba dibikin 200 kali sehingga ingatannya lebih banyak.
Tapi ternyata pedoman-pedoman dan hukum gereja mengaturnya bahwa puasa dalam masa prapaskah itu pada hari Rabu abu dan juga Jumat agung. Ada dua kali. Masa pantang nya yaitu pada hari Rabu abu dan dan 7 Jumat. Selama masa prapaskah sampai dengan Jumat agung. Itu masa pantang nya.
Saya beberapa hari yang lalu itu masih mendengar tentang peraturan puasa. Romo Juned katanya puasa sehari full tidak makan. Padahal bapak uskup mengaturnya di dalam satu hari itu makan satu kali. Dalam satu hari makan 1 kali. Satu hari yang dimaksudkan itu adalah 24 jam. Tergantung Anda mau menghitung 24 jam itu mulai dari jam berapa. Saya dulu karena keluarga Jawa hitungan Jawa hari baru dimulai jam 6 sore, maka saya memulai menghitung hari itu sejak 6.00 sejak kemarin. Sampai jam 6 sore nanti, jadi sebentar lagi puasa saya selesai. Maka saya mulai puasa jam 6 sore.
Tapi ada orang lain lagi yang menghitungnya mulai tadi pagi misalnya. Ya terserah, anda mulai nya tadi pagi jam 5 misalnya, ya selesainya besok jam 5. Artinya satu hari yang disebut di dalam hukum gereja adalah 24 jam.
Lalu dikatakan makan 1 kali. Karena ada yang tanya, romo kalau makan snack bagaimana? Tidak apa-apa. Tapi makannya 1 kali. Ya jadi yang diatur itu makan 1 kali. Yang dimakan apa itu tidak diatur. Makan sehari itu 1 kali. 24 jam artinya. Jadi anda makan buah atau makan snack, atau makan yang lain dihitung 1 kali maksudnya. Karena yang dimakan itu tidak ada di aturan. Yang dimakan apa tidak ada. Disitu hanya menyebutkan bahwa disitu hanya makan satu kali.
Jelas nggih?
Lalu soal pantang. Soal pantang itu juga dikatakan jelas di dalam aturan itu, bahwa tidak makan daging atau tidak makan makanan yang disukai.
Karena ada yang tanya Romo ikan itu termasuk daging atau bukan. Lalu saya tanya ke orang tersebut, dirimu kalau menterjemahkan kan ke dalam bahasa Jawa wa ke bahasa jawa, ikan ayam atau daging ayam. Karena orang jawa terjemahannya adalah adalah iwak pitik. Iwak itu adalah ikan, pitik itu adalah ayam. Maka ikan ayam. Padahal ini yang diatur daging.
Ini celah-celah di mana banyak orang yang yang supaya mendapatkan pembenarannya. Aturannya menurut saya seperti itu ya sudah ya diatur saja yang lain-lain nggak usah dibikin ribet.
Yang paling penting bapak dan ibu saudara-saudari dari perkara pantang Dan puasa itu adalah sikap batin dan pertobatan yang diwujudnyatakan di dalam tingkah laku ini menurut saya jauh lebih penting. Kalau panjenengan merasa, bahwa puasanya kok ringan sekali. Saya tidak usah makan 24 jam. Silahkan. Tidak masalah. tapi tiba-tiba sekarang jam 5.30 karena anda pingsan lalu Anda diberi minum, puasanya tidak batal.
Jadi sekali lagi bapak dan ibu sudah sekali-sekali, sebagaimana dalam peraturan peraturan puasa dan pantang itu hakekatnya adalah sikap tobatnya. Seberapa besar kita melakukan pertobatan dan pertobatan itu kita wujudkan wujud nyatakan salah satunya dengan puasa. Salah satunya dengan berpantang.
Hal yang lain lagi dengan kita berdoa, olah rohani, jalan salib. Hal yang lain lagi kita bisa lakukan dengan berderma membantu sanak saudara kita yang mungkin berkekurangan. Inilah bentuk bentuk-bentuk pertobatan. Jadi jangan terpaku pada satu atau dua hal saja. Tetapi kembalilah kepada esensinya.
Hari ini kita bersama-sama akan menandai diri kita dengan abu. Kita merendahkan diri dihadapan Allah layaknya abu layaknya debu yang tidak berguna. Kita membangun sikap tobat itu pertama-tama dihadapan Allah. Yang kedua semoga sikap tobat itu tidak hanya berguna untuk diri kita sendiri tetapi mempunyai dampak mempunyai daya ubah untuk sesama di sekitar kita.
Pertobatan kemudian tidak hanya perkara pribadi titik tetapi pertobatan juga perkara sosial. Maka aksi puasa pembangunan dalam masa prapaskah itu menjadi iringan yang luar biasa. Saling mengisi satu yang lain. Jadi mari bapak dan ibu saudara-saudara, kita betul-betul sekali lagi menandai pertobatan kita. Mewujudnyatakan pertobatan itu sehingga mempunyai daya ubah untuk diri kita sendiri dan juga untuk orang-orang yang ada di sekitar kita.
Roh Kudus mendampingi kita sekarang dan selama-lamanya. Amin.