Bulan Desember menjadi bulan yang penuh sukacita terutama bagi umat kristiani di seluruh dunia, yaitu tepat pada tanggal 25 yang merupakan perayaan Natal. Dimana bagi kita menghabiskan waktu bersama dengan teman maupun keluarga di bawah pohon natal dengan pernak-pernik, berbagi atau tukar kado, dan dilengkapi oleh Santa Claus yang menjadi image perayaan natal.
Perayaan Natal merupakan perayaan Sang Juruselamat yang telah lahir ke dunia yang membawa sukacita dan kebahagiaan untuk kita semua sebagai manusia. Oleh umat kristiani perayaan Natal biasanya diadakan ibadah ekaristi di Gereja dengan segala hiasan natal hingga visualisasi peristiwa Yesus dilahirkan ke dunia untuk memeriahkan perayaan Natal. Perayaan natal juga untuk mengenalkan dunia kepada kasih Allah yang luar biasa.
Kata Natal berasal dari bahasa Portugis yang berarti “kelahiran” dan juga berasal dari bahasa Latin, yang berarti “Hari Lahir”. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata Natal disebut “Christmas” yang diambil dari istilah Inggris kuno, yang berarti Misa Kristus(1).
Natal sebenarnya merupakan acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Akan tetapi, perayaan Natal baru dimulai sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Perayaan pada tanggal 25 Desember memiliki banyak asal usul antara lain, dipilih oleh Paus Julius 1 pada tahun 350 M, teori Sextus Julius Africanus sebagai seorang sejarawan dari Roma pada abad ke-2 M mengenai pembuahan Yesus dalam kandungan Maria, pada abad ke-4 yang selalu merayakan Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dalam Kerajaan Roma dengan menukar kado, 25 sebagai tanggal perayaan kelahiran Yesus mulai tahun 336 M, serta umat Kristen yang sepakat dengan menggunakan kalender Gregorian, dan perayaan Natal baru diterima secara luas pada abad ke-5 yang berasal dari Katolik Roma(2).
Pohon Natal merupakan simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain dan simbol harapan yang selalu dipajang untuk menyambut kelahiran Yesus. Pohon Natal (cemara) juga melambangkan “hidup kekal“, sebab di musim salju hampir semua pohon rontok daunnya, kecuali pohon cemara yang selalu hijau daunnya(3). Pohon natal diberi hiasan seperti memasang lampu yang mengelilingi pohon, kado natal dibawah pohon natal, dan pastinya hiasan bintang di ujung pohon natal yang melambangkan Juruselamat Tuhan Yesus Kristus.
Pada awalnya, Negara Jerman menjadi negara yang menjadikan pohon natal sebagai penanda perayaan Natal pada abad ke-16. Pada abad ke-16 juga Martin Luther King sebagai tokoh pergerakan protestan asal Jerman mulai mempopulerkan pohon natal. Ia memajang pohon natal di dalam rumah dan menghiasi dengan lilin sebagai lambang bintang-bintang bercahaya di langit yang kelam serta mengingatkannya pada Yesus(4). Sehingga pohon natal yang berasal dari pohon cemara merupakan pohon yang tumbuh subur sepanjang musim dingin, daunnya tetap tampak hijau meskipun tertimbun tumpukan salju di atasnya dan diartikan sebagai harapan dan kehidupan. Itulah sebabnya pohon natal identik dengan natal.
Namun orang Jerman yang berada di Pennsylvania, Amerika Serikat memajang pohon Natal untuk pertama kalinya pada tahun 1830-an. Pohon natal ini berasal dari pohon pinus maupun cemara karena tergolong pohon evergreen yang cocok untuk dijadikan dekorasi di dalam rumah, kemudian pohon cemara ini di hias dengan pernak – pernik dan lampu maupun lilin yg akan dinyalakan pada malam hari sehingga membuat pohon menjadi menarik. Kemudian pada abad ke-19 dan abad ke-20 China dan Jepang mulai memasang pohon Natal, sedangkan pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20 masyarakat AS mengikuti jejak Inggris baru memasang pohon natal(5).
Menurut St. Bonifasius, pohon natal yang berasal dari pohon cemara melambangkan kehidupan abadi dan merupakan pohon damai, serta daunnya yang selalu tampak hijau meski di musim dingin. St. Bonifasius juga memberi nama pohon natal dengan sebutan pohon kanak-kanak Yesus. Lalu St. Bonifasius mengajak orang-orang desa yang berada di negara Jerman untuk memakai pohon cemara sebagai pohon natal dan menghiasi dengan memasang lilin di dahannya, sehingga pohon terlihat seperti dipenuhi oleh bintang-bintang(6).Pada abad ke-16 Martin Luther King sebagai tokoh pergerakan protestan asal Jerman mulai mempopulerkan pohon natal. Ia memajang pohon natal di dalam rumah dan menghiasi dengan lilin sebagai lambang bintang-bintang bercahaya di langit yang kelam serta mengingatkannya pada Yesus(7). Sehingga pohon natal yang berasal dari pohon cemara merupakan pohon yang tumbuh subur sepanjang musim dingin, daunnya tetap tampak hijau meskipun tertimbun tumpukan salju di atasnya dan diartikan sebagai harapan dan kehidupan. Itulah sebabnya pohon natal identik dengan natal.
Selain pohon natal, perayaan natal juga identik dengan sosok Santa Claus yang selalu dinanti oleh anak-anak, sebab Santa Claus akan membagikan hadiah yang sudah disiapkan di dalam sarungnya, serta menjadi spot foto saat natal tiba. Santa Claus maupun Sinterklas merupakan sosok pria tua yang berpakaian serba merah dan murah senyum, ditambah dengan rambut serta jenggot lebatnya yang berwarna putih dan dengan suara khasnya “ HO…HO..HO..”.
Santa Claus bermula dari tokoh seorang biarawan bernama St. Nicholas yang lahir di Turki sekitar 280 M. St. Nicholas memberikan semua kekayaan warisannya dan melakukan perjalanan ke pedesaan serta dikenal sebagai pelindung anak-anak dan pelaut. Pada masa Kaisar Romawi Diocletian yang kejam, St. Nicholas dianiaya, ditangkap, dan dipenjara, namun ia tidak pernah menyangkali imannya. St. Nicholas menghabiskan sisa hidupnya di Myra untuk merawat orang-orang sakit, merawat yatim piatu, melindungi orang miskin, mempertahankan hak-hak legal orang Yahudi, dan suka memberikan hadiah kepada anak-anak. Ia pun dikenal sebagai orang yang dermawan, suka membebaskan budak, membantu orang yang membutuhkan pertolongan. St. Nicholas meninggal pada tanggal 6 Desember 343 M di Myra dan kematiannya menjadi hari perayaan St. Nicholas Day. Nama Santo Nicholas kemudian dikenal sebagai Sinterklas singkatan dari Sint Nikolaas(8).
Pada akhir abad ke-18, nama Santo Nicholas baru dikenal oleh orang-orang Amerika Serikat, serta tahun 1773 dan 1774 bulan desember, surat kabar di New York memberitakan ada beberapa kelompok keluarga Belanda yang berkumpul untuk menghormati kematian Santo Nicholas(9). Penggambaran Saint Nicholas diceritakan sebagai sosok Sinterklas yang datang di setiap malam Natal dengan mendatangi rumah-rumah untuk mengantarkan hadiah kepada anak-anak. Menurut Heuken (2005), figur Sinterklas yang membawa hadiah pada malam Natal merupakan sekularisasi tokoh Saint Nicholas yang sebenarnya(10).
Santa Claus sendiri mempunyai banyak nama di berbagai negara antara lain di wilayah Eropa dan Amerika Latin dikenal dengan nama Christkindl, di Inggris dikenal dengan Sir Christmas atau Captain Christmas, di zaman Victoria Father Christmas, di negara Slavia dikenal dengan nama Ded Moroz, dalam bahasa Jepang disebut Hoteiosho, bahasa Mandarin disebut Dun Che Lao Ren,bahasa Prancis disebut Pere Noel,bahasa Spanyol disebut Papa Noel, bahasa Italia disebut Babbo Natale, bahasa Norwegia disebut Julenissen, bahasa Jerman disebut Weihnachtsmann, bahasa Swedia disebut Jultomten(11).
Dengan demikian kita dapat mengetahui dan mendalami arti natal sesungguhnya serta menambah wawasan kita mengenai natal. MERRY CHRISTMAS and GBU.
Keterangan:
- https://www.blablabla.com/jawdjaklf
- https://www.ajsdsajfi.com/ksdfkajsl
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pohon_Natal
- https://www.tokopedia.com/blog/fakta-sejarah-pohon-natal/
- https://www.suara.com/news/2020/12/22/131125/sejarah-pohon-natal-sebelum-populer-hingga-menjadi-budaya-modern?page=all#:~:text=Sejarah%20Pohon%20Natal%20Dimulai%20dari%20Jerman&text=Pemasangan%20pohon%20Natal%20yang%20menyerupai,terbuat%20dari%20bahan%2Dbahan%20lain.
- http://yesaya.indocell.net/id658.htm
- https://www.tokopedia.com/blog/fakta-sejarah-pohon-natal/
- http://mannasorgawi.net/artikeld.php?kid=13&id=847
- https://jeda.id/stories/sosok-asli-santa-claus-dan-kisah-uskup-dari-myra-3659
- https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-asal-usul-sinterklas-ternyata-bukan-dari-kutub-utara-1uqWacMwZHQ/4
- https://bobo.grid.id/read/081966094/santa-claus-punya-banyak-nama-lain-di-berbagai-negara-pernah-tahu?page=all
Penulis : Gracia Regina (Mikael) dan Aloysius Gonzaga (Lukas)
Editor : Serina Tiara (Yusup)